Sabtu, 07 April 2018

Komunikasi Dalam Keluarga

Dalam keluarga, tak hanya ada suami dan istri. Tapi ada anak, kakak, adik, orangtua, saudara, kakek, nenek, om, tante dan lainnya.

Lagi-lagi, komunikasi yang baik adalah solusi utama untuk menjaga keharmonisan keluarga.

Komunikasi yang efektif, saling memahami dan mengerti, membuat hidup berkeluarga akan semakin nyaman. Apalagi ketika baru berkeluarga, berkumpul dengan keluarga baru. Komunikasi harus nyaman dan efektif.

Seperti aku, yang berasal dari suku Jawa. Sedangkan suamiku dari suku Betawi. Jawa dan Betawi sangat berbeda adat istiadatnya. Jawa dengan kesopanan dan perkataan lembutnya. Menghormati yg lebih tua dengan menundukkan kepala. Memanggil seseorang dari jarak dekat dan suara yang ringan, dan lain sebagainya.

Sedangkan suku betawi, sudah biasa berkata dengan suara keras dan ceplas-ceplos. Dan itu membuatku harus banyak beradaptasi, memahami, dan banyak berkomunikasi dengan baik. Agar tak ada salah faham diantara kami.

Suamiku anak terakhir, mengharuskanku tinggal bersama mertua. Tidak mudah beradaptasi disini. Banyak perjuangan, dan pelajaran yang bisa aku ambil, dalam kehidupan, tentunya dalam keluarga.

Awal aku tinggal disini, tak sedikit air mataku yang mengalir karena belum adanya saling pengertian diantara kami. Mertuaku yang senang sekali disapa, diajak ngobrol, dibereskan rumahnya, dan sebagainya, membuatku harus memahami keadaan yang diinginkan.

"Mungkin aku jarang menyapa ibu mertua." Pikirku dalam hati.

Akhirnya, sedikit demi sedikit aku belajar membangun komunikasi dengan mertua secara efektif. Aku sapa saat beliau melalukan kegiatan apapun, misalnya masak,
"Umi, lagi masak apa?" Tanyaku basa-basi.

"Umi lagi apa?"
"Umi udah makan?"
"Umi lagi pusing?"
"Ada yang bisa dibantu mi?"

Dan pertanyaan lainnya, yang mengacu dalam interaksi sapa menyapa. Membuka komunikasi yang baik.

Manusia adalah makhluk sosial, selalu butuh komunikasi untuk bisa saling mengerti dan memahami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar