Selasa, 10 April 2018

Hati Adalah Sumber Kebaikan.

"Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati ” 
(HR. Bukhari dan Muslim)

Banyak ayat Alquran dan hadist yang menjelaskan tentang hati. Dalam hadits di atas disebutkan bahwa hatilah sumber kebaikan dan keburukan.

Kita bisa melihat kadar keburukan dan kebaikan seseorang dari hatinya. Dan kitapun bisa menilai hati kita dari perilaku kita sendiri. Saat kita lemah iman, malas-malasan, tidak semangat beribadah, banyak kecewa, sedikit, apalagi kalau lagi galau, berarti hati kita sedang tidak baik.

Maka dari itu, segala kebaikan bermula dari dalam hati. Jika kita ingin menjadi pribadi yang baik, yang pertama adalah perbaiki hati. Harus selalu merasa bersyukur, bersabar, melapangkan dada, mengikhlaskan, tenang, damai, senyum, menjalani segala masalah dengan tenang.

Banyak orang mencari ketenangan dengan cara yang salah. Meminum khamr, narkoba, bermaksiat dan lain sebagainya. Padahal itu hanya akan menambah masalah saja. Akan berdampak semakin buruk di dunia maupun di akhirat. Tidak hanya mencelakai diri sendiri, tetapi juga orang lain.

Padahal, sumber ketenangan hanya dengan mengingat Allah.

Allah berfirman dalam surat Ar-ra'du ayat 13.
"Ingatlah hanya mengingat Allah hati menjadi tenang."

Allah yang menciptakan manusia, ia juga menurunkan tata cara kehidupan yang baik dan benar di dalam Al-Qur'an.
Al-qur'an itu adalah sebagaimana buku panduan yang kita dapatkan saat membeli elektronik. Di dalam buku itu sangat lengkap untuk kita menggunakan nya dengan baik dan benar.

Begitu juga Al-Qur'an, Allah menurunkannya, sesuai fitrah manusia. Untuk solusi segala masalah yang dihadapi di dunia, untuk jalan menuju akhirat yang kekal.

Lagi-lagi hati. Mintalah kepada sang pemilik hati. Sang pembolak balik hati, untuk selalu diteguhkan, diluruskan hati, didamaikan, dilapangkan dan perbaiki hati ini agar selalu dalam kebaikan. Agar selalu dalam keistiqomahan dalam kebaikan.

Hati yang lapang, tenang. Pasti ia selalu mengingat RabbNya. Selalu berusaha mendekatiNya, mengingatNya, memujiNya. Perilaku yang baik, dari hati yang baik. Dari hati yang dijaga RabbNya.

Maka itu, obat hati, obat tenang dan obat bahagia, hanya dengan menambah ibadah kita kepadaNya dengan tulus ikhlas.

"Ya Allah, teguhkanlah hati kami dalam ketaatan kepadaMu.." aamiin ya rabbal alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar