Selasa, 08 Oktober 2013

“SURAT BIRU DI LAYAR CINTA”


sebuah surat dari sahabat terbaikku :* akan ku abadikan kadomu ini^^ sungguh alangkah indahnya ukhuwah ini,,, semoga Allah selalu kuatkan ikatan persahabatan kita ... aamiin *mitikkan airmata



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dear fathin,
Sebelum ke ucapan intiku, aku ingin sedikit bercuap mengenai isi hati yang telah lama kupendam sendiri. kau tau fathinku, ketika kumelihatmu bersanding dengan pangeranmu di pelaminan, hatiku berdesir, mataku memendung, meski sebisanya ku sembunyikan kegalauanku. Aku sangat bahagia melihatmu tersenyum lepas berpose menggandeng lengan suamimu. Namun di sisi lain hatiku dihantui kehawatiran, mungkin ini adalah sebuah keniscayaan dari sang sahabat kepada sahabatnya. Kau tau apa? Benar, rasa ini sama sebagaimana sahabat-sahabatku  sebelumnya, ketika mereka menaiki tangga yang setara denganmu, yakni melepas status lajangnya. Waktuku bersenda gurau dengan mereka berkurang, tersita karna tanggung jawab mereka terhadap suami dan kesibukan rumah. Aku maklum, tapi gundah. Itulah perasaanku.
Dear,
Mungkin tak banyak petuah atau nasihat yg kuhaturkan padamu, namun hanya doa terindah yang selalu mengalir deras teruntuk sahabatku tersayang dan tercinta. Semoga sakinah, mawaddah dan warahmah sentiasa menghiasi hari-harimu bersama suami tercintamu. Semoga ketaatan sentiasa hadir dalam tingkah lakumu selaku istri yg sholehah. Semoga Allah menyegerakamu karunia berupa jundi-jundiyah yg shalih dan shalihah. Semoga Al-Qur’anmu terus terjaga dan pelestariannya mewarisi anak-anakmu kelak. Masih banyak ‘semoga-semoga’ yang lain, namun tak mampu kutuliskan secara rinci. Aku hanya berharap akan kebahagiaanmu, karna kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku jua.
Cukup di sini dulu dear,                                                             
Aku pamit dulu ya, doakan agar segera menyusulmu. Hehe..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



                                                                                                                         TTD

                                                                                                                     (Hurin ‘iin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar